A review by tangowafer
Jazz, Perfume & the Incident by Seno Gumira Ajidarma, Gregory Harris

informative relaxing slow-paced
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.5

Buku ini agak susah dicari, dan setelah dibaca agak susah dipahami. Terdiri dari tiga topik soal jazz, wanita berparfum, dan insiden tahun 90-an, ketiganya berganti-ganti bagian seolah tak ada hubungan. Mungkin memang tak berhubungan karena Seno Gumira menulis soal jazz dan parfum untuk meloloskan topik insiden dari sensor pemerintah. 
 
 Atau sebetulnya memang itu intensi dari Seno. Wartawan di Jakarta, mendengarkan jazz dan sekali-sekali mengenang wanita-wanita berparfum selagi membaca laporan kekerasan militer pada sipil, semuanya demi kewarasannya sendiri yang tahu apa yang terjadi tetapi tak dapat berbuat apa-apa. 
 
 Tambahan: Jika tak suka jazz, sepertinya topik jazz di buku ini lama-lama bisa memuakkan. Esai musik membosankan. Apalagi Seno menulis seolah-olah jazz adalah hal terbaik di dunia. (Well, it is).
 
 Tambahan 2: Membaca buku ini sangat disarankan sambil ditemani alunan jazz. Saya menyetel Chet Baker Sings, kemudian saya mainkan Soulblazz-nya Natalia M. King. Begitu keduanya habis, setel Bill Evans. Empat jam yang mengesankan.