Scan barcode
A review by lavenive
Polisi Kenangan by Yōko Ogawa
3.0
"... Kehilangan selanjutnya mungkin akan terjadi beberapa hari lagi, atau beberapa minggu lagi, tetapi hal itu pasti akan terjadi. Dan aku takut. Bukan karena aku akan menghilang, tetapi karena aku harus meninggalkanmu. Gagasan itu membuatku takut."
Bertempat di sebuah pulau tanpa nama, secara berkala sesuatu akan menghilang. Sesuatu yang hilang semula tampak sepele, sesuatu yang menghilang itu bisa dibakar di kebun, dibuang ke sungai, atau diserahkan kepada Polisi Kenangan. Ketika sesuatu menghilang, segala kenangan, memori, hingga namanya juga akan menghilang. Namun tidak semua penduduk mengalami hal serupa, tokoh utama tanpa nama ini akhirnya bertemu R, seseorang yang selalu mengingat sesuatu yang menghilang.
R tidak seharusnya masih tinggal, orang sepertinya akan diatasi oleh Polisi Kenangan. Tokoh utama tanpa nama, mengambil langkah dan menyembunyikannya di Kamar Rahasia yang ada di rumahnya. Bersama-sama melewati setiap hari, setiap kenangan, setiap kehilangan.
Selesai membaca buku ini meninggalkanku dengan list pertanyaan yang masih tidak terjawab hingga akhir. Menyelesaikan buku ini aku juga jadi tahu bahwa Dystopia akan menjadi bagian yang akan ku hindari kedepannya. Rasa tidak nyaman ini menggangguku terlalu banyak. Buku ini diterjemahkan dengan baik, aku sendiri nyaman membacanya. Namun rasanya membosankan sekali membaca buku ini pada bagian awal, ketika aku mulai bisa menikmati buku ini ada bagian yang langsung mematahkan semangatku. Menurutku buku ini sudah apik dengan ide yang ada tanpa perlu ditambah romance dalam ceritanya.